Your Ad Here

Minggu Ini

Jumat, 01 Oktober 2010

Share

Ada yang bertanya, sejauh mana masa lalu mempengaruhi kesuksesan kita di masa depan?
Sebelum kita menjawab pertanyaan diatas, kita lihat faktanya saja. Ada orang yang memiliki masa lalu kelam, masa lalu yang pahit, dan penuh kegagalan, namun saat ini mampu meraih sukses. Ada juga orang yang sekarang sukses karena masa lalunya penuh dengan kesuksesan. Sebaliknya juga ada, tidak sedikit orang yang memiliki masa lalu indah dan gemilang namun mengalami keterpurukan saat ini.
Anda sudah bisa menebak jawaban pertanyaan diatas? Ini alasannya.
Masa lalu, baik atau buruk, akan meninggalkan kenangan. Baik kenangan indah yang membuat kita semangat. Namun kadang, kenangan indah juga membuat orang terlena. Beruntunglah yang menjadikan kenangan indah sebagai pemicu semangat. Begitu juga, ada orang yang meninggalkan kenangan pahit kemudian dijadikannya sebagai cambuk yang memotivasi dirinya hingga sukses. Namun, tidak sedikit orang yang hilang semangat karena masa lalu yang kelam.
Jadi, terlepas apakah masa lalu kita itu baik atau buruk, yang terpenting ialah bagaimana kita mengambil hikmah kemudian dijadikan sebagai landasan kita untuk melangkah ke depan saat ini. Tidak peduli apakah kenangan itu baik atau buruk, keduanya mengandung hikmah. Selanjutnya, apakah Anda mau memanfaatkan hikmah itu sebagai tindakan saat ini atau tidak?
Kuncinya Ada Pada Saat Ini
Kuncinya ada pada saat ini, bukan masa lalu. Bagimana Anda bersikap dan bertindak sekarang. Bagaimana Anda menyikapi masa lalu kemudian mengambil tindakan untuk menyongsong masa depan.
Itulah yang perlu Anda lakukan saat ini atau sekarang: mengambil hikmah dan bertindak.
Saya teringat dengan kata-kata W Michell, orang yang sebagian besar tubuhnya pernah terbakar dan hidup diatas kursi roda. Dia mengatakan
It’s not what happens to you. It’s what you do about it.
Ini bukan tentang apa yang terjadi pada Anda. Ini tentang apa yang Anda lakukan dengannya. Fokusnya: apa yang Anda lakukan. Kapan? Ya sekarang.
Ada kata-kata yang indah, yang dikatakan oleh baginda Rasulullah saw
Aku mengagumi seorang mukmin. Bila memperoleh kebaikan dia memuji Allah dan bersyukur. Bila ditimpa musibah dia memuji Allah dan bersabar. Seorang mukmin diberi pahala dalam segala hal walaupun dalam sesuap makanan yang diangkatnya ke mulut isterinya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Apa pun yang terjadi di masa lalu, kebaikan atau musibah, keduanya menjadi lahan mendapatkan pahala dari Allah.

0 komentar:

Posting Komentar

Ingin Berkomentar ?

Perhatikan adab berikut!
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:
“Sesungguhnya Allah meridhai kalian pada tiga perkara dan membenci kalian pada tiga perkara pula.
Allah meridhai kalian bila kalian:
(1) Hanya beribadah kepada Allah semata, (2) Dan tidak mempersekutukan-Nya, (3) Serta berpegang teguh pada tali (agama) Allah seluruhnya, dan janganlah kalian berpecah belah
Dan Allah membenci kalian bila kalian:
(1) Suka qiila wa qaala (berkata tanpa dasar), (2) Banyak bertanya (yang tidak berfaedah), (3) Menyia-nyiakan harta”
(HR. Muslim no. 1715)

admin Vizard Site's (http://izalvizard.blogspot.com/) berhak tidak menampilkan komentar jika tidak sesuai dengan adab diatas !

`

Your Ad Here

LINK BANNER